Rabu, 30 September 2020

Memahami, Menerima, dan Menyayangi Diri Sendiri

 

Halo semua,

Perkenalkan nama saya  Rizky Rafinaldo. Saya adalah mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Program Studi Ilmu Kelautan. Saya berasal dari Kota Depok, Jawa Barat. Riwayat pendidikan saya dimulai dari SD Perjuangan Terpadu di Kota Depok, SMP Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, dan SMA Negeri 5 Kota Depok. Saya akan membagikan cerita tentang bagaimana saya memahami, menerima, dan mencintai diri saya sendiri.

Setiap orang, khususnya di usia remaja pasti memiliki masalah masing-masing yang sedang dihadapi. Hal yang sering terjadi yaitu tentang bagaimana mereka bisa memahami dirinya sendiri. Memahami dan mengenali diri sendiri sangatlah penting sebelum kita melangkah dan mengambil keputusan tentang apa yang akan kita putuskan untuk kedepannya. Hal yang biasa saya lakukan untuk memahami diri sendiri yaitu menyendiri dengan menenangkan pikiran dan menyediri dan memikirkan apa yang selama ini sudah saya lakukan untuk diri saya sendiri maupun orang lain. Saya sering menghabiskan waktu saya untuk bersantai sambil memikirkan apa yang mampu saya lakukan dan tidak mampu saya lakukan demi kepentingan hidup saya. Pasti banyak yang beranggapan bahwa kita kurang di mata kita sendiri seakan akan tidak memiliki kelebihan, padahal orang lain belum tentu memiliki pendapat seperti itu. Dan pada dasarnya setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing. Dengan mengetahui hal itu, saya dapat mengenali diri saya sendiri melalui kemampuan yang saya miliki sampai saat ini. Oleh karena itu, kalian jangan merasa bahwa kalian adalah seorang yang lemahkarena dibalik kelemahan seseorang pasti ada kelebihan yang kalian tidak ketahui. Sebagai contoh saat saya melihat kebahagiaan seseorang di sekitar kita dengan kelbihan yang dimilikinya, saya merasa bahwa saya kurang dan tidak banyak memiliki kelebihan seperti yang dimiliki orang lain. Padahal kebahagiaan seseorang tidak diukur dari berapa banyak kelebihan yang dimilikinya, melainkan bagaimana ia bersyukur atas apapun kelebihan yang dimilikinya tanpa membandinkan dengan kelebihan yang dimiliki orang lain.

Tentang menerima diri sendiri, saya sangat bersuykur kepada Allah yang telah menciptakan saya dengan normal dan fisik yang lengkap. Saya bersyukur kepada Allah telah memberikan akal dan pikiran yang sehat sehingga mampu berpikir dan dapat membedakan baik dan buruk. Hingga pada hakikatnya Allah telah menciptakan segala sesuatu sesuai kehendak-Nya dan sudah seharusnya kita berhusnuzan kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Dalam menyayangi diri sendiri, saya memiliki pandangan berbeda. Saya bukanlah orang yang mudah percaya diri, tetapi dengan pendirian saya, saya selalu berusaha percaya diri. Ya memang, saya menyayangi diri sendiri dengan berfokus memperbaiki kekurangan, terutama dalam masalah akhlak dan attitude. Kebanyakan orang menyayangi diri sendiri dengan berfokus kepada menyayangi fisik nya dengan berolahraga, merawat, dan makan makanan yang sehat. Memang sih menyayangi fisik itu penting, tetapi ada yang lebih penting dari menyayangi fisik, yaitu memperbaiki akhlak. Saya merasa belum berakhlak dan berattitude baik kepada orang-orang, terkadang saya suka bertutur kata yang kasar, bersikap yang tidak sopan, merasa acuh terhadap lingkungan sekitar, dan masih ada lagi yang tidak bisa saya sebutkan. Oleh karena itu, saya menyayangi diri saya dengan berusaha memperbaiki akhlak dan attitude saya dengan berusaha bertutur kata yang baik, bersikap lebih sopan, berusaha peduli terhadap lingkungan sekitar. Karena dengan saya melakukan hal-hal tersebut, saya tidak hanya berbagi kebaikan dengan orang lain, tetapi juga kepada diri sendiri.

Itulah sedikit motivation letter dari saya, walaupun tidak banyak, tetapi saya berharap kepada diri saya sendiri agar terus menjadi pribadi yang lebih baik. Sekian dari saya, salam people power.